About Course
Integrasi Fear Paralysis Reflek (FPR) untuk atasi rasa cemas dan takut. FPR terhubung dengan reflek yang menginterasikan sistem limbic secara utuh dan akan ada reaksi tertentu misal diare,kembung, pusing dan mual. Reflek FPR untuk orang orang yang menarik diri.
Perkembangan secara normal ditentukan seberapa jauh refleks mulai berkembang dan menjadi terintegrasi, ada atau tidak hadirnya refleks itu mempengaruhi perkembangan si anak itu dan akan menjadi sebuah diagnostik, perilaku yang berpengaruh mulai dari sentral nervous sistem. Otak ada 3 bagian , batang otak mengontrol refleks postural, sistem limbic mengatur emosi , memori dan pembelajaran sedangkan neocortex penting untuk penilaian perhatian.
Moro dan survival system, reflek yang biasa di pakai ketika ada anak mengalami agresifitas tinggi dan bingung tentang bagaimana ia bersikap didepan orang lain jika ada ancaman, berkebalikan dengan FPR jika moro di integrasi maka FPR juga terintegrasi (keduanya harus bersamaan), FPR terhubung dengan reflek sistem limbic secara utuh, maka akan ada reaksi tertentu.
Apabila ada reaksi berati ada stimulasi yang sedang terhubung. Apabila tidak ada stimulasi di 5 tahun pertama mereka cenderung menjadi remaja membontak, dan tidak keluar masa negatifistic nya maka akan keluar di usia remaja. Setelah melakukan gerakan reflek, mungkin ada perlawana dan tidak mau bergerak bisa jadi keluar lewat mimpi, sulit tidur, jika ada FPR yang masih tertahan bisa menjadi lebih sensitif, anak anak mengalami emosi parah dan memicu reflek menyala sehingga anak tantrum.
Tantangan emosi jika FPR tidak terintergrasi pemicunya toxic lingkungan, makanan, alergi . faktor stress pada saat dalam kandungan biasanya dari sang ibu, racun atau logam berat.
Course Content
Materi
-
1. Fear Paralysis Refleks
01:09:30 -
2. Moro & Survival System
01:22:24